Kamis, 31 Oktober 2019

Tipe-macam Isu



Wartawan pasti telah tahu macam-macam isu. Namun rupanya pembaca blog ini bukan cuma wartawan atau orang-orang media. Sebuah email dari pelajar SMA, bertanya perihal macam-macam isu. Dari nada pertanyaannya, aku mengira si pengirim email sepertinya telah tahu macam-macam isu, tetapi dia mengharapkan perbandingan. Itu tentu baik. Simak pertanyaannya: Pak, hakekatnya apa saja macam-macam isu?


Berikut diterangkan macam-macam atau variasi-variasi isu:

1. Isu Segera (straight news)
Dalam dunia jurnalistik, isu seketika lebih diketahui dengan istilah straight news. Lazimnya isu ini diperkenalkan ringkas, seketika, lugas dan konsentrasi. Isinya ialah fakta atau data momen yang sedang hangat di masyarakat. Isu seketika seringkali dimuat di halaman utama suratkabar sebab sifatnya yang aktual dan informatif.  Isu seketika ini juga terdiri dari dua variasi, merupakan hard news (isu berat) dan soft news (isu ringan).

Hard news yakni momen berat dan tak menyenangkan, contohnya isu petaka, perang, penghilangan nyawa orang lain (atau momen kriminal lainnya), isu anjloknya rupiah, kerusuhan, kecelakaan dan lain-lain. Meskipun soft news yakni isu ringan, renyah, dan menyenangkan. Semisal isu hiburan, pertunjukan seni, lifestyle (gaya hidup), fashion, dan lainnya.

2. Isu Opini (opinion news)
Opini tak sama dengan isu opini. Isu opini atau opinion news yakni isu yang bersumber dari anggapan atau opini orang lain perihal suatu momen. Semisal di suatu tempat marak terjadi sirkulasi narkoba, karenanya timbul isu: Pemerintah Diukur Tidak Serius Berantas Narkoba. Isu ini ditulis menurut anggapan ahli dan oleh sebab itulah disebut isu opini. Beberapa orang menyebut isu ini sebagai talking news (isu sanggup-sanggup). Opini tidak termasuk macam isu, sedangkan konsisten disebut karya jurnalitik.


3. Isu Interpretasi (interpretative news)

Isu ini ialah pengembangan dari isu seketika, tetapi dilengkapi dengan kabar-kabar pendorong seperti komentar pengamat, spesialis, akademisi, atau praktisi. Juga dilengkapi data tambahan dan latar belakang dilema. Sebagai teladan, isu banjir dilengkapi dengan komentar ahli tata ruang atau spesialis planalogi. Data frekuensi juga sering kali ditambahkan, contohnya selama setahun, berapa kali tempat itu dilanda banjir, sehingga tersaji secara mendetail dan lebih komplit.

4. Isu Mendalam (depth news)
Isu mendalam yakni isu yang dimaksimalkan secara lebih mendalam dari sebuah momen. Dalam isu macam ini, elemen ‘how (bagaimana)’ dan ‘why (kenapa)’, umumnya lebih banyak ditonjolkan, sehingga di dalamnya terkandung kabar kenapa momen sebuah momen terjadi, bagaimana pengerjaan terjadinya, bagaimana pengaruhnya, dan apa yang wajib dijalankan di masa-masa medatang supaya momen serupa tak terulang. Isu depth news umumnya bertujuan mengupas tuntas suatu dilema. Kadang-kadang, isu ini disebut juga liputan khusus.

5. Isu Investigasi (investigative news)

Isu investigasi ditulis menurut penelusuran suatu momen. Data-data umumnya dicari atau didapatkan dari bermacam-macam sumber yang kompeten. Isu ini umumnya berhubungan dengan upaya wartawan menngbongkar kekeliruan atau penyelewengan yang merugikan kepentingan publik. Semisal, isu perihal penyelidikan praktek korupsi di sebuah instansi, isu perihal sirkulasi narkoba di kalangan pelajar. Intinya, isu macam ini berusaha membongkar hal-hal tersembunyi dari sebuah situasi yang merugikan masyarakat. Dalam menjalankan liputan ini, wartawan kadang-kadang wajib bertingkah serupa intel.

Demikian resume aku soal macam-macam isu. Tentu saja macam di atas yakni macam isu menurut perspektif jurnalistik. Apabila dibahas lebih jauh, pengelompokan macam isu dapat berbeda-beda sedangkan substansinya konsisten sama. Sebagai teladan, interpretative news, depth news, investigative news, oleh beberapa orang disebut juga reportase.

Dalam persperktif lain, macam-macam isu tentu amat banyak. Menurut macam medianya, macam isu dapat diklasifikasikan jadi isu koran, isu Kaca, isu majalah, isu radio, dan lainnya. Sebagainya dsb tema, macam isu juga dapat disebut isu olahraga, isu ekonomi, isu politik, isu informasi, isu informasi, dan lainnya. Namun namun, macam-macam isu yang disepakati yakni macam isu menurut perspektif jurnalistik. ***

Kamis, 10 Oktober 2019

7 Legenda Liga Inggris yang Berpotensi Jadi Pelatih Kelas Dunia



Kini alamiah pemain profesional tentunya akan pensiun, tidak terkecuali para pemain bintang. Transisi dari pemain menjadi pelatih malahan telah menjadi awam. Ada nama seperti Pep Guardiola, Zinedine Zidane, Antonio Conte, dan Mauricio Pochettino menjadi model berhasil pemain yang bertransisi jadi juru strategi.
Liga Inggris tidak pernah stop menelurkan pemain-pemain kelas dunia. Sebagian tahun terakhir, liga tertinggi di tanah Britania Raya ini memproduksi pelatih yang sebelumnya sempat jadi bintang. Pemain legendaris memperpanjang jalan karier mereka di dunia sepakbola dengan menjadi pelatih.
Eks bintang Liga Inggris hal yang demikian sekarang sudah mengawali karier kepelatihan. Tidak cuma menetap di Inggris, sebagian menyebar mencari peruntungan di negara lainnya. Dari banyaknya eks pemain yang menjadi pelatih, setidaknya ada tujuh legenda Liga Inggris yang punya potensi dengan karier baru mereka ini. Berikut ketujuh nama hal yang demikian.
1. Frank Lampard
Permulaan musim 2018/19, Derby County mempersembahkan Frank Lampard sebagai juru strategi mereka. Tentunya publik Inggris telah tidak asing lagi dengan wajah Lampard. Bersama Chelsea, pelatih berusia 40 tahun hal yang demikian bergelimang gelar, dan layak saja jadi legenda The Blues.
Kala disampaikan, Lampard malahan berkata tidak ada yang dapat mencuri rasa cintanya terhadap sebuah kesuksesan. Sebab itulah top skorer sepanjang masa Chelsea ini mengawali karier sebagai pelatih. Dinahkodai pelatih top kala masih aktif bermain, tentu jadi modal besar buat Lampard dalam perjalanannya menjadi pelatih.
2. John Terry
Telah menjadi kapten Chelsea hampir separo dari kariernya, tentu mental kepemimpinan John Terry tidak perlu diragukan. Mentalitas hal yang demikian pastinya benar-benar berharga buat seseorang yang mengawali karier kepelatihan.
Dengan dipecatnya Steve Bruce dari Aston Villa, hakekatnya Terry hampir saja ditunjuk jadi substitusi. Tapi, Dean Smith lah yang lebih dipilih untuk menukangi The Villa. Tidak jadi pelatih kepala, tidak apa. Terry malahan memilih alternatif berprofesi sebagai pembantu pelatih dan dapat belajar terutama dulu.
3. Ryan Giggs
Berakhir musim yang pastinya mau tidak berharap diingat fans Manchester United, dikala David Moyes dipecat kala membawa Setan Merah terperosok, Giggs sempat ditunjuk jadi pelatih interim. Dalam empat kans sebagai substitusi sementara hal yang demikian, Giggs cukup memberikan hasil positif.
Menjadi pembantu pelatih Louis Van Gaal, Giggs bisa pengalaman berharga. Banyak dampak yang didapatnya dari pelatih asal Belanda hal yang demikian. Kala Van Gaal dipecat, Giggs malahan juga angkat koper.
Sekarang, menggantikan Chris Coleman yang jadi pelatih Sunderland, Wales menunjuk legenda Setan Merah hal yang demikian sebagai manajer Timnas Senior. Tentunya hal hal yang demikian jadi langkah permulaan yang besar buat karier kepelatihan Giggs. Banyaknya pengalaman main membikin pria berusia 44 tahun itu tentu harus diperhitungkan.

4. Steven Gerrard
Salah satu talenta terbesar yang dimiliki tanah Britania Raya, Gerrard yang memilih pensiun sebagai pemain profesional semenjak tahun 2016 sekarang jadi pelatih. Klub raksasa Skotlandia, Glasgow Rangers menunjuknya sebagai juru strategi anyar mereka..
Konferensi pers pertamanya, Gerrard malahan dengan pede menyuarakan bisa Ranger memang klub untuknya. Ia berujar kepedeannya cukup tinggi dapat berbincang-bincang di ajang kepelatihan. Kini tersirat, Gerrard mengirim pesan akan meruntuhkan dominasi Celtic pada Liga Skotlandia.
Sekarang, beragam situasi sulit yang ada dalam tubuh Rangers sebelum eks kapten Timnas Inggris itu datang, pelan dapat mulai menghilang. Suatu hari, tentunya Gerrard dapat kembali ke Liga Inggris dan menjadi salah satu manajer yang harus diperhitungkan..
5. Michael Carrick
Bersama Jose Mourinho, Michael Carrick diberikan kans konsisten berada di Manchester United sebagai pelatih. Dengan bahagia hati, Carrick malahan menerimanya. Kala masih bermain, ketrampilannya membaca perlombaan acap kali dikatakan menjadi modalnya nanti sebagai pelatih
Punya jiwa kepemimpinan, Carrick cocok memimpin sebuah klub. Jam terbangnya bermain di persaingan tertinggi malahan dapat jadi modal berharga. Memang familiar melalui masa bermainnya bersama Setan Merah, ia juga pernah bermain di West Ham dan Tottenham Hotspurs. Tidak khayal kalau karier kepelatihannya sekarang kerap kali bisa kebanggaan. Mempertimbangkan dari Paul Pogba, mengatakan dirinya merasa berkembang dilatih Carrick.
6. Thierry Henry
Bersama Arsenal semenjak masih sebagai remaja bertalenta, membawa The Gunners memenangi piala emas petunjuk tidak terkalahkan di Liga Inggris, sampai jadi legenda hidup di tanah Britania Raya, pindah ke Barcelona dan menangi banyak gelar, menutupnya di Amerika bersama Red Bulls, sungguh karier yang luar lazim buat Thierry Henry.
Berdasarkan jadi pelatih, Henry malahan ditunjuk Roberto Martinez sebagai pembantunya di Timnas Belgia. Romelu Lukaku malahan menyematkan kebanggaan kepada Henry. Kini Striker Belgia itu, Henry menolongnya berkembang sebagai striker. Top skorer Timnas Prancis itu, berdasarkan Lukaku senantiasa membimbing yang terbaik dari pemain.
Sekarang Henry mengawali lembaran baru sebagai pelatih AS Monaco. Dirinya mengaku mau memakai gaya main Pep Guardiola, melainkan juga mengemban skor-skor dari Arsene Wenger. Akan benar-benar menarik menyaksikan perkembangan Henry sebagai manajer, dan dapat saja jadi pelatih top dunia pada nantinya.
7. Mikel Arteta
Memperoleh tahun 2011 ditinggal Cesc Fabregas dan Samir Nasri, Mikel Arteta didatangkan Arsenal dari Everton. Bermain sebagai pivot, Arteta lantas jadi pilar penting skuad Arsene Wenger. Pemain kelahiran Spanyol hal yang demikian malahan sempat jadi kapten The Gunners, tepatnya pada musim 2014, dirinya ditunjuk.
Karier kepelatihan Arteta diawali bersama Manchester City. Pep Guardiola yang mengepalai The Citizens menunjuknya sebagai pembantu pelatih tahun 2016 lalu. Dengan pengalaman bersama Pep dan kala bermain serta sempat jadi kapten, Arteta sempat dihubungkan dengan Arsenal dikala Arsene Wenger pergi.
Arteta mungkin bukan nama paling bercahaya dari daftar yang diisi deretan pemain legendaris ini, melainkan dirinya menjadi yang paling menarik untuk diamati perkembangannya.  dampak dari Pep dan Wenger, dapat saja Arteta kelak jadi pelatih top kelas dunia.


5 Konglomerat Terkaya yang Jadi Pemilik Klub Liga Inggris



Sebagian tahun ke belakang, Liga Inggris jadi komoditi luar awam bagi pengusaha dengan uang tidak berseri. Para pengusaha hal yang demikian tidak segan menggelontorkan dana jor-joran mengingat sekarang persaingan terpanas di tanah Britania Raya hal yang demikian jadi yang paling disorot di dunia.
Mencuatnya Liga Inggris diawali semenjak tahun 2003, Roman Abramovich kala itu mengakuisisi Chelsea dan mewujudkan klub asal London Barat hal yang demikian sebagai salah satu yang mendominasi Liga Inggris. Sebagian tahun kemudian, giliran Syekh Mansour bin Zayed Al Nahyan yang membikin Manchester City jadi tenaga baru di dunia.
Bertabur bintang kelas dunia, Liga Inggris bahkan jadi persaingan yang paling banyak didatangi pemberi modal. Pasalnya, dari hak siar dalam negeri dan internasional, penghasilan Liga Inggris menempuh 2,4 miliar poundsterling atau berimbang dengan Rp 18,5 triliun rupiah pada musim 2016/17.
Berangkat dari sana, sesungguhnya banyak pemberi modal kaya yang mendanai klub di Liga Inggris. Melainkan, di antara semuanya, ada lima konglomerat terkaya yang jadi ‘sugar daddy’ klub bertanding di salah satu liga paling sengit di dunia dikala ini, berikut kelima nama hal yang demikian.
1. Joe Lewis, Tottenham Hotspur
Hobi mengoleksi karya seni, Joseph ‘Joe’ Lewis adalah pengusaha asal Inggris pemilik Tottenham Hotspur. Kekayaan Lewis menempuh 4,5 miliar poundsterling atau berimbang Rp 83 triliun. Lewis yang membatasi saham terbesar Spurs bahkan menunjuk Daniel Levy sebagai bos klub asal London Utara dikala ini.
Pria di balik suksesnya Spurs ini menjalani hidupnya sehari-hari di Bahamas. Stadion baru bahkan tengah dijadikan dan rencananya akan dibuka pada Oktober nanti. Tidak cuma jadi markas Spurs, stadion baru yang disebut bakal menambah kekayaan Lewis, nantinya akan dimaksudkan untuk lomba musim panas NFL.
2. Shahid Khan, Fulham
Tentu menjadi isu bagus bagi Shahid Khan, pemilik Fulham, sebab timnya berhasil promosi dari Divisi Championship alias kasta kedua Liga Inggris. Investasi besarnya mendatangkan pemain seperti Mitrovic, membikin ‘The Cottagers’ musim lalu berhasil menempati posisi ketiga. Berebut karcis untuk promosi, Aston Villa bahkan berhasil mereka taklukkan.
Pengusaha kelahiran Pakistan yang sekarang beralamat di Amerika Serikat hal yang demikian, dikenal mempunyai usaha spare part kendaraan bermotor skala besar. Tidak cuma Fulham, di Amerika, Shahid Khan juga menjadi pemilik regu NFL bernama Jacksonville Jaguars. Sampai sekarang, jumlah kekayaan pengusaha berusia 68 tahun hal yang demikian menempuh 5,43 miliar poundsterling/Rp 100,3 triliun.
3. Stan Kroenke, Arsenal
Sesudah membeli keseluruhan saham Arsenal, Stan Kroenke bahkan sah menjadi pemilik tunggal klub asal London Utara hal yang demikian. Kecuali Arsenal, Kroenke juga punya klub lain, seperti Denver Nuggets (NBA), Colorado Avalanche (NHL), Colorado Rapids (MLS), Colorado Mammoth (National Lacrosse League), dan Los Angeles Rams (NFL).
Walau termapan ketiga di Liga Inggris, dengan sempurna kekayaan menempuh 6,26 miliar poundsterling atau berimbang Rp 115,7 triliun, Kroenke konsisten jadi sosok yang dibenci fans Arsenal. Pasalnya, pemberi modal Amerika Serikat hal yang demikian diukur mewujudkan ‘The Gunners’ sebagai ladang uangnya saja. Malah, tidak seperti pemilik lain, Kroenke tak pernah keluarkan dana untuk Arsenal.
4. Roman Abramovich, Chelsea
Membeli Chelsea tahun 2003 silam, Roman Abramovich langsung jadi salah satu sosok paling penting di Liga Inggris. Merekrut Jose Mourinho kala itu, adalah permulaan perjalanan Chelsea sebagai salah satu regu tersukses di era Liga Primer. Investasi besar bahkan dijalankan Abramovich yang sekarang telah berbuah hasil.
Semenjak bersama taipan asal Rusia hal yang demikian, tidak ada persaingan yang belum dimenangi ‘The Blues’. Sempurna 17 gelar telah disampaikan Chelsea semenjak 2003, dengan Liga Champions pertama musim 2011/12 yang paling jadi sorotan. Sekarang, kekayaan pemilik ‘The Blues’ sudah menempuh 7,3 miliar poundsterling atau berimbang Rp 134,87 triliun. Angka hal yang demikian menjadikannya pemilik klub terkaya kedua di Liga Inggris.
5. Syekh Mansour, Manchester City
Semenjak diakuisisi pengusaha asal Abu Dhabi, Mansour bin Zayed bin Sultan bin Zayed bin Khalifa Al Nahyan atau akrab disapa Syekh Mansour, Manchester City berhasil jadi salah satu klub yang paling disegani di dunia. Sempurna sembilan gelar telah masuk dalam lemari trofi City semenjak dirinya jadi orang nomor satu di klub.
Pengusaha minyak yang masih termasuk dalam keluarga penguasa Abu Dhabi hal yang demikian adalah pemilik klub terkaya di Liga Inggris. Padahal tidak tahu pasti jumlah kekayaan Syekh Mansour, melainkan diperkirakan angkanya menempuh 20 miliar poundsterling atau berimbang Rp 369,5 triliun.
Dengan kekayaan hal yang demikian, tidak heran jika setiap tahunnya City dapat menambah amunisi kelas dunia. Malah, menunjuk manajer sekaliber Pep Guardiola bahkan bukanlah sebuah kesusahan. Kecuali itu, melalui City Football Group, Mansour juga punya klub MLS, New York FC.